Sabtu, 31 Januari 2015

“ALLAHUMMA YASSIR WALA TU’ASSIR” (Ya Allah permudahlah & jangan Engkau persulit)



Ada saat dimana kita merasa panik dan cemas dengan keadaan yang sedang kita hadapi, seperti ujian atau berbicara dengan atasan, dll. pasti pernah kita menemukan kalimat seperti ini
"ALLAHUMMA YASSIR WALA TU’ASSIR”
Bagaimanakah kebenaran kalimat tersebut ?? mari kita simak perbincangan dengan salah satu ustadz di bawah ini

Tanya:
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Mau bertanya kepada Ustad :
Ada beberapa teman saya bertanya, mereka mendapat. BBM spt dibawah ini :
ALLAHUMMA YASSIR WALA TU’ASSIR


Oleh : UstadZ AB

Seringkali kita melihat orang memasang status doa seperti di atas.
Tahukah kita artinya? “Ya Allah permudahlah & jangan Engkau persulit!”
Pantaskah kita memanjatkan doa seperti ini kepada اَللّهُ ?
Sedangkan Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda -dalam salah satu doa istiftah beliau-,
“dan kebaikan semuanya berada di kedua tanganMu, dan kejahatan/ keburukan tidak dinisbatkan kepadaMu,,”
Dan Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wasallam- telah mengajarkan doa yg jauh lebih baik yaitu..

DO’A KETIKA MENGHADAPI KESULITAN
اَللَّهُمَّ لا سَهْلَ إِلاَّ مَا جَعَلْتَهُ سَهْلاً وَ أَنْتَ تَجْعَلُ الْحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلاً
( “Allahumma laa sahlaa illaa maa ja’altahu sahlaa wa anta taj’alul hazna idza syi’ta sahlaa” )
“Yaa Allah, tidak ada kemudahan kecuali apa yang Engkau jadikan mudah. Sedang yang sulit bisa Engkau jadikan mudah, apabila Engkau menghendakinya menjadi mudah.”

[HR. Ibnu Hibban dalam kitab shohihnya no.2427. Dishohihkan oleh ‘Abdul Qodir Al-Arnauth dalam takhrij Al-Adzkar An-Nawawi hal.187. Lihat As-Silsilah Hadits Ash-Shohihah no.2886. Dikutip dari buku “DO’A & WIRID” karya Al-Ustadz Yazid bin ‘Abdul Qodir Jawas

Mari kita lihat kalimat ini ⇨Allahumma yassir wala tu’assir..
Dalam sebuah riwayat yg shahih..
Nabi -shallallahu ‘alaihi wasallam berkata kepada beberapa da’I yang diutus beliau صلى اللّه عليه وسلم untuk mensyiarkan dakwah agama yg mulia ini.
“Yassiruu walaa tu’assiruu,, basyiruu walaa tunaffiruu,,
”Permudahlah, jangan dipersulit,, berilah kabar gembira,jangan ditakut-takuti. .”
Ternyata..
Itu bukanlah doa. Tetapi nasehat buat para da’i.
Jika ini ditujukan kepada اَللّهُ سبحانه وتعالى maka salah penempatannya, karena اَللّهُ سبحانه وتعالى tidak akan mempersulit hamba-Nya ϑεηgαη ke Maha Rahman ϑαή RahimNya.
Pak Ustad, Kalau doa menghadapi kesulitan kami tlh mempelajarinya, yg membingungkan benarkah tdk ada doa : (Allahumma yassir wala tu’assir..?) Krn selama ini kita ketahui bahwa itu adalah doa…
Mohon penjelasannya Pak Ustad. شُكراً كَثِيراً. Barakallah fiik….
JAWAB:
وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Bismillah. Berdoa dengan mengucapkan:
ALLAHUMMA YASSIR WALA TU’ASSIR
Artinya: “Ya Allah, Mudahkanlah dan jangan Engkau persulit.”
Hukumnya BOLEH, karena tidak ada unsur penyimpangan maupun pelanggaran terhadap aturan n ketentuan syari’at Islam dlm berdo’a kepada Allah, baik ditinjau dari segi susunan kalimatnya maupun maknanya. Sebab berdoa kepada Allah boleh dengan menggunakan kalimat perintah (insyaa-iyyah) seperti: “Ya Allah, ampunilah dosa-dosa kami!”, “Ya Allah, sembuhkanlah sakit kami, dan Lapangkanlah rezeki kami!”, atau “Ya Allah, Bebaskan kami dari siksa kubur n siksa api neraka, n masukkanlah kami ke dalam Surga Firdaus-Mu yg paling tinggi!”.
Dan BOLEH juga berdoa kepada Allah dengan kalimat berita (khobariyyah), seperti mengucapkan: “Semoga Allah mengampuni dosa-dosa kedua orang tuaku”, atau “semoga Allah merahmati si fulan”, dsb.
Komite Tetap untuk urusan Fatwa n Pembahasan Ilmiyah di Saudi Arabia pernah ditanya:
Bolehkah berdoa dengan mengucapkan:
ALLAHUMMA YASSIR WALA TU’ASSIR?
Jawaban Komite Tetap:
“Berdoa dengan mengucapkan ALLAHUMMA YASSIR WALA TU’ASSIR adalah BOLEH, Tidak ada yg dipermasalahkan di dalam bacaan doa tersebut, karena kemudahan n kesulitan semuanya terjadi berdasarkan ketentuan (takdir) Allah Ta’ala.
Allah Ta’ala berfirman (yg artinya):
“Dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: “Ini adalah dari sisi Allah.” Dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: “ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad).” Katakanlah: “Semuanya (datang) dari sisi Allah.” Maka mengapa orang-orang munafik itu hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikitpun?.” (QS. An-Nisa’ : 78).
Wabillahi at-Taufiq. Dan sholawat n salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi kita Muhammad, keluarga beliau, n para sahabat.
Ttd:
Komite Tetap Untuk Urusan Pembahasan Ilmiyah dan Fatwa, KSA
Ketua:
Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah Alu asy-Syaikh.
Anggota:
Syaikh Abdullah bin Ghodayyan
Syaikh Sholih Al-Fauzan
Syaikh Bakr Abu Zaid
(Lihat Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah Lil Buhuutsi Al-’Ilmiyyati wa Al-Ifta’ I/178 nomor Fatwa: 20975).
Demikian jawaban yg dapat kami sampaikan. Smg mudah dipahami n menjadi ilmu yg bermanfaat. Wallahu a’lam bish-showab. Wabillahi at-Taufiq. (Klaten, 30 Mei 2013).
SUMBER: BBG Majlis Hadits, chat room Tanya Jawab.
Blog Dakwah Kami:
http://abufawaz.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar